Rabu, 12 Januari 2011

Pembiayaan Pembangunan Kawasan Perkotaan

Urbanisasi merupakan suatu proses persilangan antara masalah geografis dan manusia akibat pengaruh ekonomi. Kawasan perkotaan sendiri kemudian mengalami perubahan akibat dorongan ekonomi tersebut, dimana salah satunya bergerak akibat proses urbanisasi yang berlangsung. Dengan adanya pemusatan penduduk dan kegiatan non agraris di daerah perkotaan dalam berbagai bentuk dan ukuran, mengakibatkan persebaran penduduk menjadi tidak merata antara desa dengan kota. Ketimpangan ini pada akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Selain itu, peningkatan jumlah penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan penyediaan pekerjaan, fasilitas umum, perumahan, pangan, dan lain sebagainya tentu menjadi suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah merencanakan sebuah pembiayaan pembangunan di kawasan perkotaan.
Dalam merencanakan pembiayaan pembangunan tersebut, ada baiknya Pemerintah Kota perlu melihat kembali anatomi ekonomi Kota masing-masing saat ini. Bagaimana perubahan struktural ekonomi yang tengah berlangsung dan implikasinya bagi kebutuhan pembiayaan, agar dapat disusun suatu penguatan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada publik dimasa yang akan datang.
Seperti yang diuraikan dalam review artikel tentang “Pembiayaan Pembangunan Kawasan Perkotaan” ada 6 metode yang dapat diterapkan dalam pembiayaan pembangunan di kawasan perkotaan. Dalam critical review ini akan dijelaskan mengenai beberapa kekurangan dan kelebihan dari masing-masing metode tersebut.
1. Pendapatan (pay-as-you-go). Kekurangan dan kelebihan dari metode Pendapatan sebagai berikut :
Kekurangan
• Jumlah dana lebih kecil dibanding kebutuhan
• Kontributor bukan yang menikmati hasil investasi
• Dapat disertai kenaikan pungutan
Kelebihan
• Tidak dikenai bunga, seperti pada pinjaman
• Lebih fleksibel dalam penggunaan dana
• Meningkatkan kredibilitas pemerintah
2. Pinjaman jangka panjang. Kekurangan dan kelebihan dari metode Pinjaman jangka panjang sebagai berikut :
Kekurangan
• Tidak diberikan secara otomatis, perlu mengikuti proses tender
• Seringkali masyarakatkan dana pendamping
• Proyek yang dibiayai tidak selalu menjadi prioritas di tingkat daerah
Kelebihan
• Biaya relatif lebih murah
• Dapat digunakan untuk proyek skala besar
3. Penyewaan. Kekurangan dan kelebihan dari metode Penyewaan sebagai berikut:
Kekurangan :
• Biaya sewa biasanya lebih tinggi dari bunga pinjaman
• Penggunaan hanya untuk sarana/prasarana tertentu
• Menyewa memberikan kesan lebih rendah daripada memiliki
Kelebihan :
• Pola sewa-menyewa memperkecil resiko juka pengoperasian sarana/prasarana tidak berjalan baik
• Menyerupai pinjaman jangka panjang
4. Pendayagunaan aset kota. Kekurangan dan kelebihan dari metode Pendayagunaan aset kota sebagai berikut :
Kekurangan :
• Karena kurang menguasai aspek bisnis dan hukum, Pemerintah atau BUMD jarang mendapat kompensasi wajar
• Lahan yang sedang dipakai, tidak dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
• Properti BOT dapat dikenai PPN yang tinggi
Kelebihan :
• Tidak perlu mengeluarkan dana dalam kerja sama
• Posisi Pemerintah sebagai pemilik HPL sangat kuat
5. Pengembangan wilayah khusus. Kekurangan dan kelebihan dari metode Pengembangan wilayah khusus sebagai berikut :
Kekurangan :
• Masyarakat harus terdidik dan paham akan hak-haknya
• Sulit mengidentifikasi siapa yang menerima manfaat dan berapa besat
• Butuh aturan main yang rinci, kelengkapan dan kemampuan administrasi tinggi
Kelebihan :
• Manfaat suatu proyek akan langsung dirasakan dan dibiayai oleh pihak yang bersangkutan
• Merupakan salah satu cara pelibatan masyarakat
6. Pengenaan Fee terhadap Pengembang. Kekurangan dan kelebihan dari metode Pengenaan Fee terhadap Pengembang sebagai berikut :
Kekurangan :
• Sulit mengidentifikasi siapa yang menerima manfaat dari fasilitas tersebut dan berapa besar manfaatnya
• Membutuhkan aturan yang mendetail, didukung oleh kelengkapan dan kemampuan administrasi yang tinggi
Kelebihan :
• Merupakan salah satu cara dalam pemenuhan kewajiban dalam melakukan pembangunan fasilitas yang adil dan memenuhi persyaratan
• Menjadi alternatif jika terdapat kenaikan pajak yang dirasakan mulai memberatkan
Berdasarkan uraian di atas, metode Pay as you go memang menyediakan pembiayaan pembangunan secara langsung dan bukan pinjaman, namun jumlahnya sangat terbatas, sehingga Pemerintah mau tidak mau harus mempertimbangkan model pembiayaan melalui pinjaman jangka panjang, terutama bagi pembiayaan infrastukrtur yang tidak bernilai ekonomi tinggi, namun dapat mendorong pembangunan di daerah seperti pembangunan jalan.
Namun sekali lagi, pembiayaan pembangunan melalui dana pinjaman tersebut juga berpotensi merusak struktur ekonomi secara keseluruhan, atau menjerat Pemerintah dengan beban hutang yang tinggi. Karena itu ada baiknya setiap pemerintah lebih mengutamakan untuk lebih berinisiatif dan berinovasi untuk mengembangkan skema-sekam pembiayaan yang dapat mengatasi ketergantungannya pada pembiayaan eksternal lewat peningkatan sumberdaya dalam negeri.

Jumat, 04 Juni 2010

metode delphi

Pengertian Metode Delphi

Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.

Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.

Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.

Prosedur Delphi

Prosedur Delphi mempunyai ciri – ciri yaitu :

1. Mengabaikan nama

2. Iterasi dan feedback yang terkontrol

3. Respon kelompok secara statistik (Chang, 1993)

Jumlah dari iterasi kuesioner Delphi bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan jumlah penambahan informasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama menanyakan kepada individu untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap subsequen kuisioner dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses akan berhenti ketika konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian informasi cukup berlaku.

Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan pertanyaan Delphi

Ini merupakan kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota staf harus menginterview pembuat keputusan benar – benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.

2. Memilih dan kontak dengan responden

Partisipan sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui penggunaan proses nominasi.

3. Memilih ukuran contoh

Ukuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.

4. Mengembangkan kuisioner dan test 1

Kuisioner pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon.

5. Analisa kuisioner 1

Analisa kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori.

6. Pengembangan kuisioner dan test 2

Kuisioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1

7. Analisa kuisioner 2

Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara.

8. Mengembangkan kuisioner dan test 3

Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi

9. Analisis kuisioner 3

Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2

10. Menyiapkan laporan akhir

Evaluasi terhadap Teknik Evaluasi Delphi

Teknik evaluasi Delphi merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi yang digunakan dalam teknik evaluasi dengan pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori keputusan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan. Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan. Ini berarti bahwa tujuan dan target dari para pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target di mana kinerja nantinya akan di ukur.

Teori Delphi ini sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari setiap ahli pada bidang tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan dari segi yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama dari ahli untuk mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang lainnya, dan Masing – masing responden memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan masing – masing bagian dan jika perlu melihat informasi yang diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari tekanan social psikologi.

Namun, teori ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang juga harus diperhatikan yaitu waktu yang akan dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama, karena metode ini menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka dikhawatirkan akan merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan cenderung berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya.